Kasih yang Lebih Dalam
Dalam pertemuan pertama mereka, Edwin Stanton telah menghina presiden Amerika Syarikat, Abraham Lincoln dari segi peribadi dan profesional—bahkan menggelar dia sebagai “makhluk berlengan panjang.” Namun Lincoln menghargai kemampuan Stanton serta memilih untuk memaafkannya, bahkan akhirnya melantik Stanton untuk memegang satu jawatan kabinet penting semasa Perang Saudara. Stanton kemudiannya mula menjadikan Lincoln rakannya. Stanton duduk di tepi katilnya sepanjang malam, selepas presiden itu ditembak di Teater Ford. Pada saat Lincoln menghembuskan nafas terakhir, Stanton dengan air mata yang mengalir membisikkan kalimat, “Kini dia kembali ke pangkuan Tuhan.”