Karen Huang

Karen Huang (Penulis Tamu)

Sebagai anak yang pemalu dan penakut, Karen menemukan kasih Yesus dalam buku-buku cerita Alkitab di perpustakaan sekolahnya. Dia menghabiskan masanya untuk membaca buku dan menulis cerita, malah menyedari bahawa Penyelamatnya yang setia telah memberikan maksud dalam setiap kisah manusia. Kemudian Karen menjadi editor buku selama bertahun-tahun. Dia gemar membantu menghasilkan buku-buku pendidikan dan penerbitan Kristian. Dia juga seorang penulis yang karyanya telah muncul dalam beberapa buku renungan, kumpulan kesusasteraan, dan buku-buku inspirasi bagi wanita. Sebagai penulis buku Letters to a Single Woman, Karen gemar berjalan jauh, menikmati seni bina gaya Sepanyol-Filipina, membaca mengenai kebudayaan Singapura, menjaga kucing-kucingnya, dan meluangkan masa bersama-sama anak-anak buahnya.

Artikel oleh Karen Huang (Penulis Tamu)

Ketika Anda Tidak Dapat Bertahan

Karen Huang (Penulis Tamu) | November 19

Pada tahun 2006, ayah saya didiagnosis dengan penyakit neurologi yang menjejaskan ingatan, pertuturan dan kawalan terhadap tubuhnya. Pada tahun 2011, dia tidak dapat bergerak dan hanya terbaring di katil serta dijaga oleh ibu saya. Kita mengalami masa-masa yang sukar pada permulaan penyakitnya. Saya sangat takut: Saya tidak tahu caranya untuk menjaga orang yang sakit. Saya juga bimbang tentang soal kewangan dan kesihatan ibu saya.

TIADA PERKARA YANG BIASA-BIASA

Karen Huang (Penulis Tamu) | Oktober 8

Pada saat Anita meninggal dalam tidurnya sempena hari ulang tahunnya yang ke-90, pemergiannya yang tenang mencerminkan ketenangan hidupnya. Dia seorang balu yang berdedikasi terhadap anak-anak dan cucu-cucunya, serta menjadi rakan kepada wanita-wanita muda di gerejanya.

Semua Yang Anda Perlukan

Karen Huang (Penulis Tamu) | September 30

Sementara duduk di meja makan, saya memerhatikan keadaan yang riang gembira di sekeliling saya. Mak cik, pak cik, sepupu, anak buah lelaki dan perempuan saya bersama-sama menikmati hidangan sempena pertemuan keluarga kami. Saya turut menikmati saat itu. Tetapi satu pemikiran menusuk hati saya: Kamu satu-satunya wanita di sini yang tidak mempunyai anak dan keluarga sendiri.

Berdoa dalam Segala Hal

Karen Huang (Penulis Tamu) | Februari 25

Anak kucing yang kotor itu duduk diam di lantai konkrit sambil merenung ke arah saya. Kucing ini hidup bersama dengan adiknya di tempat letak kereta bawah tanah, tempat kerja pelanggan saya. Dengan perasaan simpati, saya memberikan makanan kucing kepada pengawal keselamatan supaya kucing-kucing itu ada makanan setiap hari. Saya juga membelikan makanan yang baru setelah habis.